Mengabarkan.com – Kapolres Rokan Hulu (Rohul), AKBP Budi Setiyono memimpin langsung Rapat Koordinasi (Rakor) penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Rohul.
Rakor itu dilaksanakan di aula kantor BPBD Rohul, pada Senin 5 Agustus 2024. Turut hadir Kalaksa BPBD Rohul, Ridarmanto, Kejari diwakili David Raja, Dandim 0313 KPR diwakili Babinsa, Kabag Ops Kompol Amru Hutauruk, KPH Rokan Nafri Irwan, dan Kasat Samapta Iptu Nanang Pujiono.
Selain itu, hadir juga Kapolsek Rokan IV Koto AKP Yohanes Tindaon, Kapolsek Rambah AKP Dedi, Kapolsek Bonai Darussalam Iptu Romi Yendri SH MH, Kapolsek Rambah Samo Iptu Totok Nurdianto, Camat Bonai Darussalam Elfitrend, KBO Sat Intelkam Ipda Rezi Fahmi, KBO Sat Samapta Ipda Yusika Chanda, Kabid Ops Sat Pol PP Herokertus Sembiring, perwakilan dari DLH Rohul, perwakilan dari Camat Rambah Samo, dan Camat Rambah.
Daalam kesempatan itu, AKBP Budi Setiyono menjelaskan, bahwa penanganan karhutla adalah tanggung jawab bersama.
“Kerja sama di lapangan saat melakukan pemadaman harus tetap dipertahankan dan ditingkatkan. Hasil pengamatan kita bahwa karhutla yang terjadi di daerah perbukitan kuat diduga adalah unsur kesengajaan. Dan apabila terbukti harus di lakukan penegakan hukum,” jelasnya.
Ia meyebut, pada akhir Juli 2024 banyak terpantau titik panas yang berlokasi di daerah perbukitan di Kecamatan Rokan IV Koto, Rambah Samo, dan Rambah.
“Agustus ini sesuai prediksi dari BMKG masih terdapat curah hujan dengan intensitas sedang, namun kita harus tetap waspada terhadap karhutla. Tingkatkan kegiatan antisipasi. Kedepankan giat preemtif dengan pemberian sosialisasi kepada masyarakat,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Kapolres, agar melaksanakan kegiatan patroli dan memasang baliho serta koordinasi lintas sektoral.
“Apabila terdapat kejadian agar turun bersama ke lokasi. Aktifkan group WhatsApp yang ada. Penyampaian informasi yang keluar harus satu pintu dan laksanakan rapat koordinasi minimal dua minggu sekali,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Kalaksa BPBD Rohul Ridarmanto menjelaskan penanganan karhutla adalah tugas kita bersama.
“Selama tahun 2024 jumlah tiik panas yang paling banyak adalah pada Juli 2024 sesuai dengan pantauan Satelit Lapan, yaitu sebanyak 28 titik panas,” ujarnya.
Ridarmanto mengimbau kepada para Camat agar mengumpulkan semua kepala desa agar bersama-sama melakukan penanganan karhutla di wilayah masing-masing.
Di tempat yang sama KPH Rokan, Nafri Irwan menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan patroli di daerah perbukitan dalam antisipasi karhutla.
“Ke depan kami dari KPH Rokan akan meningkatkan giat sosialisasi kepada masyarakat. KPH Rokan siap melakukan penanganan karhutla di wilayah Kabupaten Rohul,” ujarnya.
Penulis: Paber Siahaan