Linparnews- Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu, Riau, melalui Wakil Bupati H Indra Gunawan melakukan peninjauan ke lokasi terbakaranya gedung asrama putra Pondok Pesantren (Ponpes) Khalid bin Walid, yang terjadi pada Rabu lalu (20/7), sekitar pukul 16.00 WIB.
Peninjauan Wabup itu dilakukan bersama Asisten 1 Setda Rohul, Fhatanalia Putra, Asisten 2 Setda Rohul Drs.Ibnu Ulya, Staf Ahli Bupati, Sariaman dan Suharman, Kabag Umum Setda Rohul Abdullah, serta Kabag Kesra Rohul Um Zakirman, yang disambut langsung oleh Pemilik Yayasan, Ustadz Baihaqi Adhuha, LC bersama para Ustadz pengajar di Ponpes Khalid Bin Walid tersebut.
Kepada Media, H Indra Gunawan menyampaikan, turut berbelasungkawa atas musibah yang terjadi. Karena, musibah kebakaran sudah dua kali terjadi selama tahun 2022 ini.
“Semoga cukup sampai disini dan ke depan tidak ada lagi musibah yang melanda Ponpes Khalid Bin Walid, begitu juga dengan Ponpes lain, “harap Wabup.
Dalam peninjauan itu, Wabup terlihat memberikan bantuan untuk menambah biaya pembangunan serta kebutuhan para santri.
Ia menambahakan, atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Rokan Hulu melalui Dinas Sosial Rohul akan memberikan bantuan kepada Ponpes Khalid Bin Walid, namun saat ini masih dalam penggodokan dan akan diupayakan secepatnya.
“Kita imbau kepada para orang tua santri agar tidak terlalu khawatir atas musibah yang terjadi, sebab seluruh santri dalam keadaan sehat dan aman. Kemudian, kepada para santri, agar dapat menjadikan musibah yang terjadi ini sebagai ujian dan pembelajaran dalam meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT,” pesan Wabup.
Di tempat yang sama, pemilik Yayasan Khalid Bin Walid, Ustadz Baihaqi menjelaskan bahwa dalam kejadian musibah kebakaran ini tidak adanya korban jiwa, sebab dalam kejadian ini seluruh santri sedang berada di Masjid karena sesuai dengan SOP yang ada di Ponpes Khalid Bin Walid 10 menit menjelang Azan seluruh santri diwajibkan mengosongkan ruangan dan menuju masjid.
Dirinya juga menyebutkan bahwa untuk kerugian yang terjadi pasca musibah kebakaran ini belum ditaksir dengan alasan masih fokus pada penanganan santri dan remover yang cepat. Sementara sampai saat ini sumber muncul nya api yang menyebabkan terjadinya kebakaran belum dapat diketahui. (ber/ ADV/ Kominfo)