
Mengabarkan.com – Mungkin masih ada orang berpendapat bahwa Lembaga Pemasyarakat itu merupkan tempat yang tidak “manusiawi” bagi para warga binaan, tentu pandangan itu sangat keliru.
Fakta membuktikan bahwa Lembaga Pemasyarakatan ternyata merupakan tempat untuk menyalurkan kreatifitas bagi para warga binaan. Seperti yang terlihat di Lapas Kelas IIB Pasir Pengaraian, Kabupaten Rokan Hulu, Riau.
Di Lapas ini, selain pembinaan iman bagi warga binaan juga dilatih untuk menjadi orang yang memiliki kreatifitas. Sehingga jika kelak keluar dari penjara, para warga binaan sudah memilik ilmu yang bisa diterapkan.

Hal itu disampaikan langsung oleh Kalapas Pasir Pengaraian, Bahtiar Sitepu melalui Kepala Seksi Binadik dan Giatja, Sunu Istiqomah Danu dan didampingi Kasubsi Giatja, Andi Sarhairi kepada reporter Mengabarkan.com, pada Jumat (26/4/2024).
Danu menerangkan, ada 104 orang warga binaan termasuk perempuan yang diberikan pembinaan dalam berbagai keahlian di Lapas Pasir Pengaraian. Dari 104 warga binaan, sebanyak 26 orang sudah berhasil.
“Jadi, kita benar-benar melatih semuanya. Mulai dari bidang pertanian, perikanan, perkebunan, bidang pengelasan (welding) hingga kegiatan lainnya,” jelas Danu.

Dia menambahkan, sebelum terpilih sebagai peserta mengikuti pelatihan, warga binaan terlebih dahulu dilakukan mapaling atau masa pengenalan lingkungan serta melihat potensi dari masing-masing para warga binaan.
“Kita tetap melihat skill dari masing-masing warga binaan. Sehingga kita bisa menempatkan mereka sesuai dengan kahliannya. Alhamdulillah, warga binaan yang sudah kita latih ini suda mahir semuanya. Seperti dalam penanaman cabai hingga pembuatan sabun piring yang diberi nama Kayna Bimker Clean. Khusus sabun ini sudah siap diperjual belikan dengan harga Rp 20 ribu per botol berukuran 600 milliliter,” jelasnya.
Sedia Bilik Uap Herbal
Sementara itu, selain memberikan pelatihan kepada warga binaan, pihak Lapas juga memiliki bilik uap herbal untuk dipergunakan oleh pegawai Lapas maupun warga binaan.
Bilik uap herbal ini adalah sebuah aktivitas di dalam runagan yang dirancang sedemikian rupa dengan menggunakan alat dan bahan yang masih tradisional. Untuk bahan, yaitu jahe, serai wangi, daun jeruk, rempah ratus, dan daun kecombang. Sedangkan alat yang digunakan yaitu, bilik akrilik dengan ukuran 1,5 meter x 1 meter, pipa, dandang, kompor dan gas LPG.

“Ini juga salah satu inovasi Lapas Kelas IIB Pasir Pengaraian dalam meningkatkan kesehatan warga binaan.
Dia menyampaikan, mandi uap herbal dapat membuang racun dalam tubuh, membantu proses pernafasan menjadi lebih baik, memperlancar aliran darah, meningkatkan daya tahan tubuh serta mengurangi penyakil kulit.
“Sejauh ini trobosan bilik uap herbal sangat membantu dalam proses pemenuhan hak-hak warga binaan dalam hal pelayanan kesehatan. Bahkan warga binaan juga mempunyai antusias yang tinggi karena ini merupkan hal baru bagi mereka,” jelas Danu. (Paber).