
Mengabarkan.com- Sejak dilantik menjadi kepala desa Bengkolan Salak, Kacamatan Pendalian IV Koto, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, pada Juni 2023 lalu, Hamdan (50) masih terus mengingat pesan sang ibundanya.
“Kalau saya ingat pesan ibu, saya bisa menangis. Soalnya saya bisa terpilih sebagai kepala desa juga karena berkat doa ibu saat berada di Makkah,” ujar Hamdan mengingat peristiwa bersejarah itu.
Ayah dari 4 anak ini menceritakan, saat itu tepat di hari pencoblosan, ibunya sedang berada di Kota Suci, Makkah, untuk melaksanakan ibadah umroh. Saat itu Hamdan meminta petunjuk agar dirinya didoakan oleh sang ibu.
“Saat ibu berada di Makkah, sudah berjalan pesta demokrasinya (pemilihan). Nah, setelah saya mendapat kabar bahwa suara saya terbanyak, saya langsung menelepon ibu. Saya bilang, ‘Buk saya terpilih menjadi kades. Ini berkat doa ibu’. “Saya langsung meneteskan air mata waktu itu,” cerita Hamdan yang nyaris meneteskan air mata.
“Setelah saya menyampaikan pesan bahagia itu, ibu langsung berpesan agar saya mengayomi warga dan jangan pernah sombong,” sambung Hamdan mengenang pesan ibunya.
Hamdan menceritakan, saat dirinya maju menjadi calon kepala desa, ia tidak banyak mengeluarkan uang. Modalnya hanya doa, perjuangan dan relasi yang sudah dijalankan selama ini.
“Jujur saja, saya waktu maju itu (pilkades), tak banyak mengeluarkan uang. Hanya habis Rp 20 juta saja. Dari situ saya punya keyakinan bahwa doa ibu saya itu memang dikabulkan oleh Allah SWT,” ujar Hamdan, saat berbincang dengan reporter Mengabarkan.com, pada Selasa (28/10/2023), di Sapadia Hotel, Rokan Hulu.
Pernah Angon Sapi
Ternyata sebelum terpilih sebagai kepala desa Bengkolan Salak, Hamdan juga pernah angon sapi dan pekerja buruh panen sawit di desanya. Pekerjaan itu pun dilakukannya dengan penuh semangat tanpa ada rasa malu.
“Jujur, saya pernah angon sapi dan manen sawit juga. Saya itu memang orang yang tidak berada. Tetapi saya kalau berkawan itu tidak memandang statusnya. Mau dia kaya, miskin, pekerja buruh, tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda, semuanya aku temani. Itulah mungkin yang membuat saya bisa terpilih menjadi kepala desa saat ini,” jelasnya.
“Sampai sekarang ini, saya masih tetap seperti itu. Di mana pun, saya selalu dekat dengan warga tanpa ada membedakan. Dan itu juga merupakan pesan ibu yang harus saya jalankan,” jelasnya, sembari menyampaikan kalau ibunya saat ini berada di Jawa Tengah dan sudah berusia 70 tahun. (Paber).