Pemkab Inhu dan Forkopimda Gelar Workshop untuk Atasi Konflik Sosial

Linparnews- Bupati Inhu Rezita Meylani Yopi didampingi Kaban Kesbangpol Bambang Indrawan mengikuti workshop penanganan konflik sosial di Kabupaten Inhu yang digelar di auditorium Yopi Arianto lantai 4 kantor Bupati Inhu, Rabu (27/7).

Kepala Badan Kesbangpol Inhu Bambang Indrawan selaku ketua panitia penyelenggara menyatakan, bahwa acara itu terselenggara mendapat bantuan dari berbagai pihak, salah satunya Polres Inhu.

Bambang berharap kepada segala pihak untuk mampu mengkoordinasikan dan menyatukan persepsi, baik dari tingkat kecamatan hingga kabupaten.

Serta feedback dari pemikiran-pemikiran dan langkah-langkah dari permasalahan yang telah terjadi diwilayah Kabupaten Inhu, Riau.

“Kami berharap kepada semua pihak terus berkoordinasi dan menyatukan pikiran. Langkah itu sangatlah tepat untuk menngambil langkah dan permasalahan yang terjadi,” harap Bambang.

Hal senada juga disampaikan Bupati Inhu Rezita Meylani Yopi kepada peserta workshop. Kata dia, bahwa tujuan dari diselenggarakannya workshop ini sebagai upaya agar tidak terjadi konflik ditengah-tengah masyarakat dan bersama-sama memelihara ketrentaman dan ketertiban.

Dalam rangka menjamin kondisi sosial, huk dan keamanan yang kondusif, ujar Rezita, dibutuhkan dukungan dari kepala daerah dan wakil kepala daerah, sehingga tidak terjadi lagi permasalahan ditengah-tengah masyarakat.

“Selain itu juga dapat menghasilkan rekomendasi yang menjawab berbagai permasalahan konflik sosial yang sedang atau akan kita hadapi di wilayah Kabupaten Inhu yang sama-sama kita cintai ini,” kata Rezita.

Rezita menambahkan, workshop ini dapat menjadi upaya dalam penyelesaian konflik antara warga Desa Kuala Mulya dan Desa Kuala Cenaku, Kecamatan Kuala Cenaku, untuk kembali berdamai. Sehingga kembali terciptanya suasana tentram dan aman damai di wilayah Kabupaten Inhu.

Rezita menambahkan, bahwa permasalahan hukum akibat konflik didaerah lainnya, yakni di Kecamatan Batang Peranap, dirinya berharap agar konflik itu bisa diselesaikan dengan cepat dan tepat.

“Sebab, konflik tersebut telah melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda serta berbagai unsur lainnya,” ujarnya.

Sebagai kepala daerah, Rezita yakin dan percaya, dengan selalu duduk bersama antara semua elemen yang berkepentingan akan mampu menghadirkan pemikiran yang pada akhirnya mampu menciptakan suasana kondusif. (ber/rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *