Tokoh Pers Nasional Tutup Usia, PWI: Prof Salim Said Teladan bagi Insan Pers

Tokoh Pers Nasional Prof. Salim Said meninggal dunia, pada Sabtu, 18 Mei 2024. Foto/Antara/Mengabarkan.com

Mengabarkan.com – Tokoh Pers Nasional Prof. Salim Said meninggal dunia, pada Sabtu, 18 Mei 2024, sekitar pukul 19.33 WIB setelah sempat dirawat di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Ia wafat di usia 80 tahun.

Kabar meninggalnya Prof. Salim Said dikonfirmasi oleh istrinya, Herawaty, dalam pesan singkat yang diterima sejumlah wartawan di Jakarta, Sabtu (19/5).

Dalam pesan yang sama disebutkan jasad almarhum Prof. Salim Said disemayamkan di rumah duka di Jalan Redaksi Nomor 149, Kompleks Wartawan PWI, Cipinang, Jakarta Timur.

Kepergian Prof Salim Said selamanya, meninggalkan duka yang mendalam bagi publik, termasuk bagi Organisasi Persatuan Wartan Indinesia (PWI).

“PWI menyampaikan duka yang mendalam atas wafatnya tokoh pers Indonesia Salim Said pada Sabtu (18/5/2024) malam,” kata Ketua PWI Pusat, Hendry Ch Bangun, seperti dilansir Kompas.com.

Hendry mengungkapkan bahwa Salim Said adalah wartawan senior yang kini lebih dikenal sebagai akademisi karena kemampuan intelektualnya.

Semasa hidupnya almarhum, kata Hendry, Salim Said telah menjadi teladan bagi seluruh insan pers di Indonesia.

“Kepergian almarhum meninggalkan duka yang mendalam, karena Indonesia telah kehilangan salah satu tokoh pers besarnya,” ujar Ketua PWI Pusat ini.

Profil Singkat Salim Said

Selain tokoh pers dan perfilman nasional, almarhum juga pernah bertugas sebagai Duta Besar RI untuk Republik Ceko.

Salim Said juga merupakan akademikus yang lahir pada 10 November 1943 di Amparita Parepare, Kota Parepare, Sulawesi Selatan.

Salim menempuh pendidikan di beberapa lembaga pendidikan. Salim mengawali pendidikan tinggi di Akademi Teater Nasional Indonesia (1964-1965).

Almarhum kemudian kuliah S1 di Fakultas Psikologi UI (1966-1967). Namun, Salim tak menyelesaikan studinya itu. Dia memilih melanjutkan studi S1 di Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Indonesia, Jakarta (1976).

Salim melanjutkan S2 di jurusan Hubungan Internasional Ohio University, Amerika Serikat (1980). Setelah itu, Salim kuliah lagi S2 di jurusan Ilmu Politik Ohio State University, Amerika Serikat (1983). Lalu, Salim melanjutkan S3 di jurusan Ilmu Politik Ohio State University, Amerika Serikat (1985).

Salim memulai kariernya di bidang jurnalistik sebagai redaktur di beberapa media, seperti Pelopor Baru, Angkatan Bersenjata, dan wartawan majalah Tempo (1971-1987). Selain itu, Salim juga aktif mengajar di Sekolah Ilmu Sosial Jakarta.

Salim juga pernah menjadi anggota Dewan Film Nasional dan Dewan Kesenian Jakarta. Dia kerap berdiskusi mengenai film, sejarah, sosial, dan politik.

Karya Salim banyak dimuat diberbagai publikasi seperti Mimbar Indonesia, Bahasa dan Budaya, Horison, dan Budaya Jaya. Karyanya yang terkenal dalam dunia perfilman adalah buku berjudul Profil Dunia Perfilman Indonesia (1982), yang kerap menjadi rujukan dalam studi film di Indonesia.

Masih banyak beberapa karya yang dihasilkan Salim. Di antaranya, Dari Festival ke Festival: Film-film Manca Negara dalam Pembicaraan, Militer Indonesia dalam Politik, Tumbuh dan Tumbangnya Dwifungsi: Perkembangan Pemikiran Politik Militer Indonesia, 1958-2000, dan Dari Gestapu ke Reformasi: Serangkaian Kesaksian.

Sumber: Kompas/Tempo/Antara/Mengabarkan.com

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *