Linparnews – Ribuan mahasiswa yang tergabung dari tiga Universitas di Rokan Hulu Riau, gerduk Kantor Dewan Perwakilan Rakayat Daerah (DPRD).
Tiga Universitas yang mendesak DPRD dan Pemkab Rohul itu, adalah Universitas Pasir Pengaraian (UPP), STAI Tuanku Tambusai, STKIP Rokania. Mereka mendesak DPRD dan Pemerintah Daerah Rohul untuk menyelesaikan beberapa persolan penting yang saat ini sedang terjadi di Rokan Hulu.
Adapun enam poin penting yang dimanta para mahasiswa, adalah, mendesak DPRD dan Pemkab Rohul untuk menyatakan sikap tegas menolak kenaikan harga BBM bersubsidi, kedua, meminta agar memberantas mafia migas yang diduga masih merajalela di Rohul, ketiga, diminta untuk menormalisasikan harga bahan pokok yang tidak stabil dikarenakan efek dari kenaikan harga BBM, keempat, membuat suatu regulasi baru terkait beasiswa untuk mahasiswa yang terdampak akibat kenaikan harga BBM bersubsidi, kelima, mendesak wakil Bupati Rohul untuk mebuat kebijakan CSR dan memfokuskan di wilayah pendidikan terkhusus beasiswa sebagai penunjang mutu sumber daya manusia (SDM) di Rohul dan keenam, diminta kepada DPRD Rohul untuk mebuat kebijakan baru terhadap pembaharuan ekonomi akibat kenaikan BBM bersubsidi serta melaksanakan operasi pasar.
Dalam orasinya, Doni Mahendra, presiden eksekutif Mahsiswa UPP dengan lantang meminta DPRD agar merealisasikan permintaan para mahasiswa tersebut.
“Kami dari seluruh mahsiswa mendesak DPRD agar menolak kenaikan harga BBM. Karena kenaikan ini, menjadikan kehidupan masyarakat semakin menjerit,” ujar Doni lantang, pada Rabu (14/9/2022) di lokasi aksi depan Gedung DPRD Rohul.
“Selama ini tak sekali pun ada pembahasan dari wakil rakyat mengenai kehidupan dunia pendidikan. Benar engga kawan-kawan?. “Seru Doni yang diamini oleh mahasiswa lainnya.
Sementara itu, dari pantauan di lapangan satu persatu perwakilan dari mahasiswa terlihat menyampaikan orasinya masing-masing, sembari menunggu anggota DPRD menemui mereka.
Dalam aksi itu, sempat terjadi aksi lempar air meniral gelas kepada polisi dan Satpol PP yang sedang berjaga. Tak diketahui apa peyebab aksi lempar itu terjadi. Hanya saja, emosional spontan itu berhasil diredam oleh pihak mahasiwa maupun kepolisian.
“Kami sudah lama menunggu. Kami semua ingin masuk keruangan. Kami ingin mendengar langsung jawaban dari wakil rakyat,” seru Rido Nasution.
Tak lama kemudian, akhirnya perwakilan mahasiswa diperbolehkan masuk ke gedung DPRD Rohul. Dalam pertemuan itu, turut hadir Ketua DPRD Rokan Hulu, Novli Wanda Putra, bersama Wakil Ketua Andrizal, Murkhas, Radianto Sinaga. Sementara perwakilan dari Pemkab Rohul dihadir oleh Asiten 2 Ibnu Ulia, dan Kapolres Rokan Hulu AKBP Pangucap Priyo Soegito SIK MH.
Ketua DPRD Rohul, Novli Wanda, mempersilakan perwakilan mahasiswa masuk dan menduduki kursi DPRD Rohul untuk menyampaikan tuntutan para mahasiswa.
“Kami bersama perwakilan dari Pemkab Rohul maupun pihak Kepolisian, sudah mendengar semua tuntutan dan permintaan mahasiwa. Dan kami akan berupaya menyurati pemerintah mengenai tuntutan itu,” jelas Politisi Partai Gerindra ini. (ber)