Rokan Hulu – Menyikapi adanya dugaan kasus intoleransi yang dilakukan oleh seorang oknum guru di SMKN 1 Tandun, terhadap siswanya yang beragama nasrani, membuat Organisasi Pemuda Batak Bersatu (PBB) Rokan Hulu Riau angkat bicara.
Ketua DPC PBB Rohul, Sarifuddin Marbun kepada Mengabarkan.com, menyampaikan akan mengerahkan seluruh anggota DPC PBB untuk melakukan akasi demo, guna menuntut oknum guru SMKN 1 tersebut diadili secara hukum yang berlaku.
“Saya selaku Ketua DPC PBB Rohul sudah mengintruksikan kepada seluruh jajaran agar melakukan aksi demo pada Senin (17/10202) nanti di depan Mapolres Rohul dengan tujuan menolak keras adanya intoleransi di Rokan Hulu,” tegas Ketua DPC PBB Rohul, Sarifuddin Marbun, kepada Mengabarkan.com, pada Sabtu malam (15/10/2022).
Sirifuddin Marbun menyampaikan, sesuai dengan informasi yang diterimanya sudah ada upaya pihak kepolisian untuk memediasi pihak siswa dan pihak guru yang bersangkutan terkait dugaan kasus intoleransi ini.
“Saya dengar informasi ada upaya mediasi. Tetapi itu tidak masalah, yang jelas atas nama PBB siap mengawal dan melaporkan oknum guru tersebut ke Polres Rokan Hulu, “ tegasnya.
Ia menambahkan, sebelumnya pihaknya juga sudah menigintruksikan Ketua PAC PBB Tandun untuk melakukan investigasi terkait dugaan kasus intoleran tersebut, agar peristiwa itu tidak menjadi fitnah.
“Yang jelas anggota kita sudah kita utus untuk melakukan investigasi ke siswa tersebut. Dan yang pasti PBB tidak menerima adanya tindakan intoleransi yang terjadi di Indonesia ini, khususnya di Rokan Hulu, “ jelasnya.
Untuk dekatahui, sebelumnya pada Jumat (14/10/2022) telah terjadi dugaan Intoleransi yang terjadi di SMKN 1 Tandun, Kabupaten Rokan Hulu Riau. Di mana oknum guru tersebut diduga melakukan aksi tendang pintu. Bahkan sang guru itu diduga memukul siswa yang yang saat itu proses ibadah sedang berlangsung.
Peristiwa itu dibenarkan oleh siswa SMKN 1 Tandun, Dermawan Zai, kepada sejumlah Wartawan, pada Sabtu (15/10/2022).
“Kami sedang belajar agama Kristen, tiba- tiba salah salah seorang guru kami insial M menendang pintu dengan keras dan langsung masuk ke ruangan sambil berkata yang tidak etis kepada kami, “beber Dermawan Zea.
Dermawan membeberkan, guru tersebut menyampaikan kata-kata yang tidak mendidik kepada siswa yang saat itu sedang melakukan kegiatan ibadah. “Ngapain kalian ini, bukan tempat bapak kalian, Binatang kalian semua, ini bukan tempat ibadah kalian, ini bukan Gereja bapak kalian ini!,“ kata guru tersebut, seperti diterangkan oleh Dermawan.
Ia menyampaikan, selain menyampaikan kata yang tidak etis, oknum guru itu juga memukul dan mengajak berantam siswanya. Bahkan, oknum guru itu minta siswa untuk meninggalkan ruangan yang saat itu dipakai untuk beribadah agama nasrani.
“Kami tidak terima dengan dihina, dan kami menuntut agar guru yang tidak menghargai perbedaan itu di keluarkan dari sekolah SMK Negeri 1 Tandun,” pintanya.
Sementara itu, menyikapi adanya aksi demo yang akan dilakukan oleh PBB di depan Mapolres Rohul pada Senin nanti, pihak Kepolisian Rokan Hulu tidak mempersoalknya. “ Ya, engga apa-apa, kalau menuntut secara hukum, silahkan aja, “ kata Kapolres Rohul AKBP Pangucap Priyo Soegito SIK, kepada Mengabarkan.com, via Ponselnya pada Sabtu malam. (ber)
Sementara itu, sampai berita ini ditayangkan belum ada pernyataan resmi dari pihak SMKN 1 Tandun. Dicoba dihubungi via ponsel Kepala Sekolah, juga tidak diangkat. Bahkan cahat via WhatsApp yang dikirimkan ke nomornya juga juga tidak di balas. (ber)